Dalam hidup yang semakin tak menentu ini, telah banyak sekali perubahan terjadi. Khususnya pada prilaku dan cara bepikir manusia. Makin lama semakin bergeser ke arah yang memprihatinkan.
Di mana-mana sering terjadi ketidakpedulian akan nasib dan keadaan sesamanya. Rata-rata tiap orang sibuk, bahkan terlalu cenderung memikirkan diri sendiri. Tak peduli akan kondisi dan keadaan yang ada di sekitarnya.
Hal ini tak lepas dari pengaruh cara bepikir yang maunya enak sendiri, benar sendiri, dan mau menang sendiri. Jarang sekali kita lihat rasa kepedulian yang benar-benar murni karena ingin menolong dan berbagi terhadap sesamanya.
Selalu saja ada embel-embel di balik tindakan yang sedang dilakukan. Yang jelas ujung-ujungnya hanya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi atau golongan. Terlalu banyak bumbu-bumbu kemunafikan yang dicampurkan. Terlalu sering kebohongan ditampilkan tanpa rasa malu.
Nilai kemuliaan makhluk yang bernama manusia sudah terkoyak. Oleh kerakusan, kemurkaan, keangkuhan, dan kebodohan manusia itu sendiri.
Sampai kapan prahara ini akan selalu menimpa hidup dan kehidupan kita. Tak ada yang bisa menjawabnya kecuali diri kita sendiri.
Ya..semua kembali kepada niat dan kemauan pribadi masing-masing. Dimana ada kemauan, di situ pasti akan ada jalan. Asal semua itu dilakukan dengan dasar keikhlasan dan kemurnian hati yang tulus.
Banyak jalan dan cara untuk berbagi kepada sesama. Banyak jalan untuk menuju persaudaraan yang hakiki. Kita semua bisa..dan pasti bisa untuk jalani hal itu.
Yakinlah bahwa, hidup ini akan semakin lebih punya arti dan makna. Jika kita..mau untuk saling berbagi dan mengasihi.
Kebahagiaan sejati adalah ketika kita mau memberi. Kedamaian abadi adalah saat kita bisa menerima kenyataan akan perbedaan yang ada. Tiada yang lebih luhur dari saling mengasihi. Dan tiada yang lebih mulia dari saling memberi.
Mari kita saling berbagi dan saling mengasihi. Semoga damai dan bahagia, akan selalu mewarnai kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar