"Feeling grateful or appreciative of someone or something in your life actually attracts more of the things that you appreciate and value into your life."
Rabu, 05 Desember 2012
Kepanjangan PEPSI (Pay Every Penny To Save Israel)
Institut Riset Media Timur Tengah (MEMRI) telah merilis pernyataan berbahasa Inggris yang diberikan oleh seorang pemuka Islam di Mesir pada bulan Februari 2009 lalu, dimana dia menjabarkan bahwa PEPSI sebenarnya adalah kepanjangan dari "Pay Every Penny to Save Israel" atau "Sumbangkan setiap penny untuk menyelamatkan Israel."
Para pemuka Muslim dengan tegas menyatakan mereka takkan pernah menarik pernyataan yang mengemukakan bahwa Pepsi Cola esensinya adalah nama kode bagi komplotan Zionis.
Sebelumnya, seorang anggota parlemen organisasi Hamas di Gaza juga mengeluarkan pernyataan sama tentang hal tersebut pada April 2008 silam. Berbicara dalam stasiun TV Al-Aqsha, anggota perlemen Salem Salamah menyatakan, "Ada berbagai perusahaan yang didirikan oleh para kolonialis dan pendudukan – berbagai perusahaan besar dengan banyak cabang di seluruh penjuru dunia, seperti Pepsi, Pepsi Cola. Ini adalah perusahaan terkemuka. Pepsi adalah kepanjangan dari Pay Every Penny to Save Israel."
Terkait dengan hal itu, pada Februari 2009 lalu, seorang pemuka Mesir Hazem Abu Ismail mengeluarkan pernyataan yang sama. Berbicara di depan Al Nas TV – sebuah kanal religius Muslim- Abu Ismail menyerukan sebuah boikot dari kaum Muslim terhadap Pepsi karena kepanjangannya tersebut.
Secara spesifik, Hazem Abu Ismail menyatakan, bahwa berdasarkan transkrip yang sama yang diberikan oleh MEMRI, Institut Riset Media Timur Tengah yang berbasis di Washington tentang arti dari nama Pepsi tersebut.
Huruf P pertama berarti "Pay" (Berikan), E untuk "Every" (Setiap). Huruf ketiga untuk "Penny". Penny adalah koin kecil yang anda terima dan anda tak tahu apa yang akan anda lakukan dengannya. Berikan itu untuk S "Save" (Menyelamatkan), I – "Israel".
Dengan kata lain, berikan setiap koin kecil yang anda terima untuk menyelamatkan Israel. Mereka tak ingin uang anda – mereka hanya ingin koin pecahan kecil, penny anda. Bila saya tidak salah, dalam ekonomi Amerika, penny adalah seperseribu dolar. Nilainya kecil sekali, kata Hazem.
Mereka mengatakan, "Sumbangkan pecahan kecil yang tidak anda butuhkan, tetapi berikanlah dengan alasan yang benar. Bila anda mengumpulkan pecahan kecil ini, anda bisa membeli minuman ini." Mereka mengambil masing-masing kata awalan dan membentuk kata "Pepsi". Bila anda membayar (untuk membeli Pepsi), anda akan menyelamatkan Israel.
"Saya tidak hanya bicara tentang Pepsi, tetapi tentang Coca Cola dan kesemuanya. Saya tak akan menyebutkan suatu produk. Anda bisa lihat sendiri. Anda Muslim. Anda bisa sampaikan kepada saya. Saya tidak tahu. Anak kecil saya bahkan lebih tahu tentang boikot ini daripada saya. Saat kami pergi belanja, dia katakan pada saya: "Beli ini, jangan yang itu." Dia mengetahuinya. Dia sudah menjadi ahli dalam hal ini".
Selama bertahun-tahun, The Coca Cola Company dan produk-produknya banyak menuai kritik oleh berbagai kalangan atas bermacam-macam alasan termasuk efek negatif produk-produk tersebut terhadap kesehatan, lingkungan, penggunaan pestisida dalam jumlah yang besar dalam produk-produknya, praktek eksploitasi buruh dan masih banyak alasan lagi.
Tidak sedikit pula dari alasan-alasan tersebut yang membawa perusahaan tersebut menghadapi tuntutan hukum dan menciptakan kontroversi yang terdapat pada logo produk Coca Cola.
Dalam logo Coca Cola jika dibaca terbalik akan menjadi sebuah tulisan Arab yang bisa dibaca jelas sebagai "Laa Muhammad Laa Mekkah", yang berarti tidak ada, Muhammad tidak ada ada mekah.
Maulana Kalbe Jawwad, seorang kepala keagamaan Shias, mengatakan: "Hal ini merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Kami akan meminta Muslim di negara ini dan seluruh dunia untuk memboikot produk tersebut sampai perusahaan tersebut menarik kata-kata yang menyinggung tersebut.
Hingga kini aksi pemboikotan terhadap produk-produk zionis ataupun perusahaan yang memberi sumbangan pada Israel masih terus berlanjut. Bagi para aktivis, meskipun belum bisa membantu saudaranya dalam berjuang, tapi dengan mengalihkan beberapa jumlah uang untuk mengurangi pemasukan 'sumbangan Israel' dinilai sebagai aksi nyata yang bisa membantu 'mengurangi pendanaan zionis' untuk menjajah Palestina.
Jadi, sudahkah anda bergabung dan melakukan boikot untuk membantu saudara seiman anda? Ingatlah, bahwa aksi boikot dengan 'menyimpan' beberapa rupiah uang kita untuk zionis yang diniatkan untuk membantu perjuangan saudara seiman seaqidah bisa memberatkan pahala dari Allah. Karena bahkan separuh kurma yang kita berikan dengan niat shodaqoh pun tak pernah dianggap 'remeh' oleh Allah. Sang Maha Pemberi.
Ini Bukanlah Mesjid Al Aqso Hati - Hati Jebakan Zionis Israel
Benarkah ini Masjidil Aqsho..???
Kubah As Sakhro ( Masjid Umar ) |
Dan Masjid Al Aqsho adalah kubah yang berwarna hijau tua, berada di belakang sebelah kanan dari kubah emas. Berikut ini adalah gambar Masjid Al Aqsho dari depan:
Masjid Al Aqsho |
Kompleks Masjid Al Aqsho |
Sepintas, masalah ini memang hal yang sepele. Yang penting kan pesen-nya nyampe kepada ummat, kalo Palestina sedang dicengkram zionis. Tapi tidak semudah itu ya ikhwah, sebab apa? Sebab penyebarluasan gambar kubbah as sakhra sebagai simbol bagi al quds adalah salah satu langkah zionis untuk mengalihkan ummat dari kondisi al aqsho yang sebenarnyamemudahkan pembangunan Haikal Sulaiman. Sekarang ini sedag terjadi penggalian besar2an di balik dasar Al-Aqsha yang sebenarnya sehingga mereka (Zionis Israel) berharap Al qsha 'tenggelam' & menggantinya dengan Haikal Sulaiman (Solomon's Temple) yakni kuil orang Yahudi.
Beberapa waktu lalu kita telah mendengar bahwa salah satu pintu Al Aqsho (yaitu pintu Al Maghariba) telah runtuh akibat penggalian tanah yang berada di bawah Al Quds oleh yahudi laknatulloh. Kita juga telah mendengar bahwa dinding-dinding al Aqsho telah retak-retak akibat penggalian itu. Sedangkan gambar kubbah as sakhra tidak menampilkan kerusakan-kerusakan yang dialami al aqsho. Yang mana dalam gambar terlihat jelas bahwa bangunan kubbah as sakhro masih sangat bagus, kokoh, dan indah dengan kubah emas diatasnya. Padahal kondisi Masjidil Aqsho saat ini sudah sangat memprihatikan, banyak kerusakan disana-sini.
Dengan ketidaktahuan ummat akan hal ini, maka bisa jadi ummat (bahkan kita sendiri) menjadi kurang begitu peduli dan tidak tanggap tanggap dengan langkah-langkah busuk yahudi dalam menghancurkan al aqsho. Karena menganggap al aqsho masih bagus, kokoh dan indah. Innalillahi...
Agenda Besar Zionis untuk Mengganti Al Quds dengan Kuil Yahudi
Ustadz Ferry Nur, Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), dalam berbagai tabligh akbar dan khutbah-nya selalu mewanti-wanti ummat Islam akan bahaya hancurnya Masjid Al Aqsho akibat tindakan kotor yahudi. KISPA telah memiliki berbagai data dan dokumen tentang rencana jahat yahudi untuk menghancurkan Masjid Al Aqsho, kemudian mendirikan Kuil Sulaiman diatas reruntuhan Al Quds.
Untuk itu, diharapkan para pembaca dapat memahami hal ini. Bahkan kalau bisa turut menyebarluaskannya, semoga dapat menjadi amal sholih bagi kita semua. Aamiin..
Dan yang terpenting, semoga Allah menyelamatkan Al Quds dari makar keji zionis yahudi. Aamiin.
Penjajah Barack Obama Mendukung Kejahatan Zionis-Israel
Washington (voa-Islam.com) Siapa pun yang menjadi penghuni Gedung Putih, tak peduli dari Republik atau Demokrat, pasti akan menjaga, mellindugi, dan mendukung rezim haus darah Zionis-Israel.
Tidak ada satupun penghuni Gedung Putih, yang memiliki hati-nurani, dan mau memberikan hak-hak syah rakyat Palestina. Semua penghuni Gedung Putih akan terus menolak setiap inisiatif yang memberikan hak-hak syah rakyat Palestina.
Rakyat Palestina tidak akan pernah mendapatkan kemerdekaan, tanpa harus perang dan berjihad melawan Zionis-Israel. Tidak akan perundingan lembaga apapun, termasuk lembaga multilateral seperti PBB, mau memberikan hak-hak syah rakyat Palestina, kemerdekaan.
Begitu pula ketika berkecamuk perang dan pembantaian berulang kali, yang terjadi terhadap rakyat Palestina, seperti yang paling dahsyat di Sabra dan Shatila (1982), serta agresi militer Zionis-Israel ke Gaza (2008), serta berbagai pembantaian dan pembunuhan tokoh-tokoh Palestina, termasuk terhadap Yasser Arafat, Washington tetap berada di balik terhadap rezim Zionis-Israel.
Amerika Serikat semenjak lahirnya entitas politik Zionis-Israel menjadi sebuah negara (1948), dan memang itu merupakan hasil rekayasa Barat (Amerika dan Eropa), maka semenjak itu pula, tak pernah sela dukungan Gedung Putih kepada rezim Zionis-Israel. Maka, sejatinya pembebasan Palestina dan Masjidil Aqsha hanyalah dengan jihad qital. Tidak ada cara lain, selain jihad qital melawan rezim yang harus darah Zionis-Israel.
Jangan pernah berharap Amerika Serikat dan Eropa bermurah hati, memberikan dukungan kepada rakyat Palestina mendapatkan hak-hak syah mereka menghadapi Zionis-Israel.Karena, semua pusat pemerintahan di Amerika dan Eropa sudah menjadi perpanjangan tangan dari rezim Zionis.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Presiden AS Barack Obama, ketka menanggapi agresi militer Zionis-Israel ke Gaza, Obama mengatakan mendukung sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri. Justeru Obama menyerukan Hamas mengakhiri serangan rudal ke Israel oleh Hamas, ungkap Obama dalam kunjungan di Thailand, Minggu."Tidak ada negara di dunia ini yang akan mentolerir serangan rudal yang menghujani warganya dari luar perbatasan," katanya. "Kami sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri."
Pasukan Israel menyerang Gaza dengan dalih ingin menghentikan serangan roket Hamas, tetapi serangan rudal Hamas itu, jauh sebelumnya dilakukan oleh Zionis-Israel ke wilayah Gaza. Tidak ada yang dapat dipercaya dari mulut para pemimpin Zionis. Perang dan jihad qital harus terus dilancarkan terhadap Zionis-Isrel, tanpa harus berunding lagi.
Pasukan Israel menyerang Gaza dengan dalih ingin menghentikan serangan roket Hamas, tetapi serangan rudal Hamas itu, jauh sebelumnya dilakukan oleh Zionis-Israel ke wilayah Gaza. Tidak ada yang dapat dipercaya dari mulut para pemimpin Zionis. Perang dan jihad qital harus terus dilancarkan terhadap Zionis-Isrel, tanpa harus berunding lagi.
Siapapun Presiden Amerika Tak Pernah Berpihak Rakyat Palestina
Siapapun yang menduduki Gedung Putih, tak akan pernah berempati dan memihak kepada rakyat Palestina. Mereka pasti lebih menjaga kepentingan Zionis-Israel.Karena Gedung Putih itu, tak lain kantor lain dari Perdana Menteri Israel.
Maka, Obama yang mendapat simpati begitu besar sebagian dari Muslim, dan menganggap tokoh yang lebih moderat, dan akan mau membantu menciptakan keadilan bagi rakyat Palestina, ternyata semuanya itu hanyalah nol besar. Obama dalam kasus Palestina, tetap mempertahankan sikapnya yang terang-terangan memihak kepada kepentingan Zionis-Israel.
Kemudian, seperti diketahui, Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada Mahmud Abbas bahwa pemerintahannya menentang tawaran Palestina untuk masuk dalam keanggotaan PBB, ujar urubicara pemimpin Palestina , Minggu.
"Ada percakapan telepon yang panjang antara Presiden Mahmud Abbas dan Barack Obama," kata Nabil Abu Rudeina kepada AFP. "Obama menyatakan Amerika Serikat oposisi terhadap keputusan Palestina yang ingin menjadi anggota di Majelis Umum PBB."
Abbas menjelaskan "Alasan dan motif keputusan Palestina untuk menjadi anggota PBB ... termasuk aktivitas (Yahudi) pemukiman lanjutan dan agresi Israel terhadap warga dan harta benda, "kata Abu Rudeina.
Israel dan Amerika Serikat keduanya menentang rencana Palestina, dan menegaskan sebuah negara Palestina hanya dapat dicapai dari hasil perundingan damai, yang telah ditangguhkan selama dua tahun terakhir, dan negara merdeka dari hasil perundingan itu, tak pernah ada dan terjadi.
Wakil Israel di PBB, hari Selasa, mengatakan bahwa bersiap-siap untuk melawan tawaran Palestina untuk menjadi anggota PBB ditingkatkan akhir bulan ini, ujar seorang juru bicara Israel kementerian luar negeri kepada AFP.
Komentar itu melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman bulan lalu berjanji menjamin akan "gagal" nya Otoritas Palestina, jika tawaran untuk meningkatkan status di Majelis Umum terus maju.
"Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menyelenggarakan pertemuan darurat dengan 27 Israel duta di Eropa minggu ini di Wina," untuk membahas tawaran Palestina, ungkap jurubicara kementerian luar negeri Yigal Palmor kepada AFP.
"Para duta akan berusaha untuk menentukan langkah diplomatik dengan Eropa dimaksudkan untuk melawan inisiatif Palestina, seperti yang diinginkan oleh Lieberman yang berkunjung ke Wina," tambahnya.
Rancangan resolusi, yang bisa dimasukkan ke pemungutan suara di Umum 193-bangsa PBB Majelis, juga menegaskan kembali komitmen Otoritas Palestina untuk "solusi dua negara" di mana Israel dan negara Palestina merdeka akan hidup berdampingan dalam damai.
Jika disetujui, resolusi itu akan "memberikan kepada Status Negara Palestina sebagao Observer dalam sistem PBB, tanpa mengurangi, hak memperoleh hak dan peran dari Organisasi Pembebasan Palestina sebagai wakil dari rakyat Palestina," menurut sebuah rancangan yang diperoleh oleh Reuters . Tapi, lagi-lagi Amerika Serikat menolak. Dasar Amerika budak Zionis.
"Ada percakapan telepon yang panjang antara Presiden Mahmud Abbas dan Barack Obama," kata Nabil Abu Rudeina kepada AFP. "Obama menyatakan Amerika Serikat oposisi terhadap keputusan Palestina yang ingin menjadi anggota di Majelis Umum PBB."
Abbas menjelaskan "Alasan dan motif keputusan Palestina untuk menjadi anggota PBB ... termasuk aktivitas (Yahudi) pemukiman lanjutan dan agresi Israel terhadap warga dan harta benda, "kata Abu Rudeina.
Israel dan Amerika Serikat keduanya menentang rencana Palestina, dan menegaskan sebuah negara Palestina hanya dapat dicapai dari hasil perundingan damai, yang telah ditangguhkan selama dua tahun terakhir, dan negara merdeka dari hasil perundingan itu, tak pernah ada dan terjadi.
Wakil Israel di PBB, hari Selasa, mengatakan bahwa bersiap-siap untuk melawan tawaran Palestina untuk menjadi anggota PBB ditingkatkan akhir bulan ini, ujar seorang juru bicara Israel kementerian luar negeri kepada AFP.
Komentar itu melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman bulan lalu berjanji menjamin akan "gagal" nya Otoritas Palestina, jika tawaran untuk meningkatkan status di Majelis Umum terus maju.
"Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menyelenggarakan pertemuan darurat dengan 27 Israel duta di Eropa minggu ini di Wina," untuk membahas tawaran Palestina, ungkap jurubicara kementerian luar negeri Yigal Palmor kepada AFP.
"Para duta akan berusaha untuk menentukan langkah diplomatik dengan Eropa dimaksudkan untuk melawan inisiatif Palestina, seperti yang diinginkan oleh Lieberman yang berkunjung ke Wina," tambahnya.
Rancangan resolusi, yang bisa dimasukkan ke pemungutan suara di Umum 193-bangsa PBB Majelis, juga menegaskan kembali komitmen Otoritas Palestina untuk "solusi dua negara" di mana Israel dan negara Palestina merdeka akan hidup berdampingan dalam damai.
Jika disetujui, resolusi itu akan "memberikan kepada Status Negara Palestina sebagao Observer dalam sistem PBB, tanpa mengurangi, hak memperoleh hak dan peran dari Organisasi Pembebasan Palestina sebagai wakil dari rakyat Palestina," menurut sebuah rancangan yang diperoleh oleh Reuters . Tapi, lagi-lagi Amerika Serikat menolak. Dasar Amerika budak Zionis.
Langganan:
Postingan (Atom)