Gregg Roberts, seorang anggota organisasi nirlaba yang mempersolakan sengketa hasil penyelidikan resmi serangan 11 September, mengatakan sebagai "cerita resmi adalah sebuah kebohongan, itu merupakan penipuan."
Menurut para ahli, menara kembar mengalami kehancuran total dalam waktu 10-14 detik dekat percepatan jatuh bebas yang hanya dapat terjadi sebagai hasil dari penghancuran bahan peledak yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Harus ada bahan peledak, tidak ada cara lain untuk bangunan rubuh secara simetris ke bawah... seperti sebuah pohon jika Anda memotong pohon, ia jatuh ke samping yang Anda potong," kata Steven Dusterwald, salah seorang anggota lainnya dari organisasi tersebut.
Kelompok ini juga menegaskan bahwa logam cair ditemukan setelah penyelidikan 9/11.
"Jet bahan bakar dan kebakaran kantor tidak dapat mencairkan besi atau baja. Mereka bahkan tidak mendapat separuh panas seperti itu sehingga sesuatu yang lain ada di sana, bahan yang sangat energik yang harus ditempatkan di seluruh bangunan," kata Roberts.
"Begitu kita mengambil penutup mata, kita dapat melihat. Sangat sedikit orang di Amerika yang mengambil penutup mata. Jadi kita membantu orang dengan menunjukkan bukti," kata pendiri Architects and Engineers for 9/11 Truth Richard Gage.
"600 arsitek yang saya wakili paling prihatin tentang runtuhnya terjun bebas dari bangunan 7 [World Trade Center], pencakar langin ketiga [yang] tidak terkena tubrukan pesawat pada sore hari 9/11... hancur dalam 6,5 detik," kata American Free Press mengutip perkataan Gage.
World Trade Center 7 dilaporkan ambruk sekitar delapan jam setelah menara utama gedung WTC jatuh.
Bukti baru tersebut membatalkan alur cerita resmi bahwa 19 teroris teroris al-Qaeda membajak empat pesawat komersial dan menabrakkan diri ke menara kembar gedung WTC di New York City.
Kelompok The Architects and Engineers for 9/11 Truth menyerukan Jaksa Agung AS Eric Holder untuk meminta juri federal melakukan penyelidikan atas dugaan menutup-nutupi, yang Gage katakan sebagai "kejahatan terbesar di abad ini".
"Jika ada pihak yang bertanggungjawab," mantan Senator Mike Gravel mengatakan, "Berakhir dengan [mantan Presiden George W.] Bush dan turun ke [Mantan Wakil Presiden Dick] Chaney, lalu ke militer dan berbagai birokrasi. Tidak ada pertanyaan bahwa kegiatan seperti ini pergi ke tempat teratas."
Bagaimanapun juga, serangan 11 September telah dijadikan pretext bagi Amerika Serikat untuk melakukan serangan-serangan brutalnya atas negeri kaum Muslim.
Amerika melancarkan kampanye busuk " Perang Melawan Terorisme" yang menutupi kejahatannya atas kaum Muslim.
Hal tersebut terus terjadi hingga hari ini, seperti di Irak dan Afghanistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar