Pada saat itu saya aktif-aktifnya presentasi, baik itu penawaran bisnis ataupun produk yang dipasarkan oleh MLM dimana saya join. Ngga cuma aktif presentasi, tapi juga aktif ditolak bahkan dicounter dengan argumen-argumen yang bikin panas dan pengen nabok prospek yang saya presentasi.
Karena masih awal-awal join, belum tahu bagaimana mestinya bersikap, akhirnya yang ada saya berdebat habis-habisan dengan prospek.
Teknik yang sangat salah. Memang pada akhirnya saya bisa memenangkan perdebatan, tapi efeknya ngga ada prospek yang join. Pun belakangan hari ada juga kasus prospek yang kalah debat dengan saya dulunya akhirnya join, tapi bukan dengan saya melainkan dengan orang lain. Apa ngga nyesek coba?
Kemudian saya pun berkonsultasi, rutinitas yang mesti dilakoni kalau mau sukses karena ada di dalam Check Sheet Leader. Saya mengadukan semua permasalahan itu kepada upline, dan jawabannya singkat…
“YANG PENTING SIKAP !!!”
Yap sikap. Upline mengajari saya untuk tetap bersikap ramah, memberikan penjelasan tanpa memaksa, dan tidak perlu berdebat apalagi emosi ketika dicounter oleh prospek.
Apapun respon prospek, bagaimana pun cara mereka memberikan penolakan, utamakan sikap seolah-olah kita sedang melayani pelanggan lama yang loyal dan royal. “Ini hanya masalah momen saja.” begitu kata upline saya.
Mungkin mereka tidak join sekarang karena belum merasa butuh. Secara logika, orang kalau tidak butuh meski ditawarkan dengan keuntungan sebesar apapun ya ngga akan klik. Sebaliknya, kalau butuh mereka pasti akan mencari dengan sendirinya. So, tugas utama kita hanyalah memberikan pengetahuan dan edukasi yang tepat. Selebihnya biarkan mereka memilih.
Keuntungan Dari Menjaga Sikap dan Memberi Pelayanan Maksimal
Tidak pernah rugi ketika kita senantiasa memberikan pelayanan yang baik dengan maksimal. Mungkin saja skenario terburuk terjadi. Orang yang Anda layani tidak pernah membeli produk Anda. Tapi ingat, DIA PUNYA TEMAN.
Mungkin dia tidak butuh, tapi kita tidak pernah tahu barangkali justru temannya lah yang membutuhkan produk yang kita jual. Saat si teman ini bercerita kepada prospek bahwa dia membutuhkan produk (yang kebetulan kita jual), boleh jadi karena pelayanan kita yang baik dan mengesankan akhirnya si prospek merekomendasikan kita kepada si teman.
Bayangkan kalau pelayanan kita buruk. Bisa-bisa si prospek malah bercerita, “Eh kamu kalau beli produk A jangan sama si C deh. Orang itu bla bla bla… Jangan-jangan ntar malah kamu dibohongi!” Nah, kalau sudah begini siapa yang repot coba.
Jangan main-main dengan pelanggan Anda. Berikan mereka pelayanan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar