Rumah Sakit dikalangan masyarakat pada umumnya adalah hal yang sudah biasa, dalam kondisi sakit harus mengunjungi Rumah Sakit. Tahun – tahun terakhir ini pertumbuhan RS begitu pesatnya sehingga setiap individu lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Pandangan lain yang harus kita ketahui adalah, RS menginginkan setiap individu yang membutuhkan pelayanan datang ke RS mereka bukan ke RS lainnya. Bagaimana agar masyarakat tertarik untuk memilih salah satu pelayanan dari suatu Rumah Sakit itu adalah salah satu tugas Marketing suatu Rumah Sakit.
Marketing sebagai proses komunikasi terhadap nilai pelayanan kesehatan ke masyarakat, marketing dapat juga diinterprestasikan sebagai Art of Hospital Selling atau seni dalam “ menjual “. Pada pelayanan kesehatan , marketing yang diinginkan adalah bagaimana bisa menarik para pasien untuk datang berobat terhadap keluhan yang dideritanya juga merekomendasikan kepada pasien lainnya untuk memilih pelayanan yang diberikan oleh Rumah sakit.
Proses komunikasi yang menonjolkan nilai sebuah produk atau service pelayanan kesehatan sebaiknya tidak hanya dilakukan untuk kalangan external Rumah Sakit saja, kalangan internal Rumah Sakit juga harus dikomunikasikan. Para karyawan adalah “corong” awal promosi dari pelayanan kesehatan setiap Rumah Sakit. Setiap program yang diberlakukan di Rumah Sakit harus terlebih dahulu diinformasikan ke para karyawan.
Marketing suatu RS dibutuhkan untuk lebih mempercepat banyaknya masyarakat mengetahui keberadaan pelayanan, termasuk bagaimana pelayanan itu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak mungkin dihindari bahwa promosi suatu RS selalu dibutuhkan, baik untuk RS baru maupun RS yang sudah berlangsung lama. Hanya saja jenis dari promosi yang dilakukan tidak mungkin disamakan antara RS satu dengan yang lainnya.
Promosi RS dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, mulai dari hanya selembar brosur hingga dilakukannya pameran pada event – event juga melalui internet atau social media. Pemilihan bentuk promosi yang saat ini pasti dilakukan adalah melalu I dunia internet, selain mudah juga murah; selain itu seiring dengan berkembangnya tehnologi hal ini mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Komplain yang terjadi pada pelayanan RS dapat juga dijadikan sarana promosi, bukan promosi yang berdampak langsung memang. Bentuk keluhan pelanggan baik yang langsung atau tertulis bila ditangani secara porfesional oleh petugas RS dapat memberikan penilai baik terhadap RS. Marketing RS dalam hal ini dapat turut berperan serta, dengan adanya complain marketing mendapatkan pandangan lain terhadap pelayanan yang diterima oleh pasien sehingga kelak dapat dipikirkan strategi untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
“ Jangan jadikan komplain sebagai kesalahan RS, tetapi sebagai bentuk perbaikan pelayanan . “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar