Minggu, 03 Agustus 2014

Bagaimana Memilih MLM Terbaik?

Perusahaan MLM (Multi Level Marketing) telah menjelma dalam berbagai bentuk. Ada yang menyebutnya direct selling (penjualan langsung), ada juga yang menamakannya network marketing (pemasaran jaringan). Awalnya istilah-istilah tersebut didefenisikan berbeda, akan tetapi seiring perjalanan waktu, perbedaan pengertian semakin menipis. Ada juga yang berpendapat bahwa istilah-istilah baru tersebut muncul untuk mengganti istilah MLM yang sempat terlanjur mendapat stigma negatif di kalangan masyarakat.

Lalu apakah usaha MLM itu tidak baik?

Usaha atau bisnis MLM pada dasarnya merupakan bisnis yang baik, jika kita benar-benar memahami dan memilih jenis bisnis MLM yang tepat. Menurut Erric Worre, praktisi pemasaran jaringan, sebagaimana dikutip Businessforhome.org, ada beberapa ciri MLM yang baik, yaitu:

  1. Kepemilikan perusahaan. Menurutnya, CEO (Chief Executive Officer) dan/atau pemilik perusahaan sangatlah menentukan keberhasilan suatu bisnis. Pimpinan perusahaan yang baik akan sangat membantu mengatasi masalah yang muncul di kemudian hari. Mereka juga pastinya mampu menciptakan peluang bagi Anda. Jika pemimpinnya buruk, bagaimanapun bagusnya suatu produk atau sistim bisnisnya, pada akhirnya akan runtuh. Jangan gegabah, dan asal nyambar, lalu Anda menyesal di kemudian hari.
  2. Produk. Banyak orang yang tidak memperdulikan produk, tetapi lebih melihat hitung-hitungan bonus. Itu salah. Sebelum memutuskan, sebaiknya analisa produknya. Apakah produk tersebut dibutuhkan masyarakat. Lalu apakah produk dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen nantinya? Bagaimana dengan harga, apakah cukup bersaing dengan produk sejenis di pasaran? Apakah tidak terlalu mahal? Dan yang paling penting, apakah Anda mencintai dan mengerti produk tersebut? Jika tidak, jangan coba-coba memasarkannya!
  3. Peluang income. Ada berbagai macam perhitungan bonus yang digunakan oleh perusahaan MLM saat ini. Karenanya tidaklah tepat untuk mengatakan yang satu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Beberapa model perhitungan bonus yang dominan adalah model breakaway, binary, uni-level, dan forced matriks. Anda bisa menganalisa peruntungan Anda dengan mendiskusikannya lebih lanjut. Anda bisa juga mengamati orang lain di bisnis itu. Jika mereka puas dengan sistim bonus yang ada, maka kemungkinan Anda pun akan menikmatinya.
  4. Dukungan Sistem. Bagi leader (upline) yang berpengalaman, dukungan sistim terkadang menjadi tidak terlalu penting karena mereka bisa menciptakan sistim, budaya, pelatihan, acara dan alat-alat bantu sendiri. Akan tetapi bagi para pemula dan mereka yang belum berpengalaman di dunia MLM, dukungan system sangatlah penting. Karena itu, sebelum mengambil keputusan, amati terlebih dahulu. Apakah tersedia alat bantu yang memadai untuk membantu Anda menjalankan bisnis nantinya? Adakah acara atau pelatihan yang dapat Anda hadiri. Apakah ada saluran komunikasi yang baik dengan upline dan kantor Anda? Apakah Anda mampu berdiri sendiri dan tidak selalu tergantung pada dukungan upline Anda nantinya?
  5. Waktu yang Tepat. Pemilihan waktu memang penting. Di satu sisi, ada orang yang merasa tenang bergabung di perusahaan yang telah stabil dan berjalan cukup lama. Di sisi lain, ada juga semangat tersendiri saat Anda bergabung dengan perusahaan yang baru berdiri. Keduanya memiliki kelebihan tersendiri. Yang jelas, tidak ada usaha atau bisnis yang terlalu sempurna. Jangan sampai Anda hanya sibuk berpindah perusahaan MLM, tetapi sebetulnya Anda hanya berpindah ke masalah yang berbeda.

Saya ingin menambahkan bahwa selain faktor-faktor di atas, legalitas perusahaan juga sangatlah penting diperhatikan. Perusahaan yang baik, biasanya akan dibekali dengan perizinan yang cukup sesuai dengan jenis usahanya. Perlu dicatat bahwa NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) bukanlah bukti izin usaha. Anda harus memperhatikan pula legalitas SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), apakah sesuai dengan jenis usahanya. Kebanyakan perusahaan MLM di Indonesia juga terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia).

Terakhir, minta pendapat orang lain di sekitar Anda. Apakah perusahaan tersebut layak dipercaya dan berpotensi menjadi peluang bisnis Anda ke depan. Informasi lainnya dapat diperoleh dengan mudah melalui media internet atau media massa. Jangan ragu untuk meng-Google nama perusahaannya lalu baca pendapat atau review orang lain tentang MLM tersebut sebelum mengambil keputusan.

Sekali lagi, MLM adalah jenis bisnis yang baik, tetapi Anda harus jeli memilih jenis usahanya. Jangan salah pilih.

Tidak ada komentar: